Salah satu tujuan utama dari analisis statistika adalah
melakukan pendugaan. Dengan melakukan analisis statistika, para peneliti ingin
mengetahui fenomena yang terjadi
baik di masa lampau saat ini maupun
proyeksi di masa yang akan datang. Bahkan
saat ini pendugaan statistika sangat dikenal publik secara luas. Contoh kasus yang paling booming
di Indonesia adalah kegiatan Quick Count pada momen Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) dan Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden
(Pilpres).
Kegiatan Quick Count
menjadi pembuktian metodologi statistik dalam membaca dan memproyeksi fenomena
yang telah, sedang, dan akan terjadi. Presisi hasil pendugaan
dalam Quick Count sangat tinggi. Hasil antara Quick Count dengan penghitungan
riil Komisi Pemilihan Umum (KPU) nyaris sama. Bahkan saking akuratnya hasil Quick Count, metode
penghitungan statistik yang digunakan dalam arena Pilkada
dan Pilpres saat ini dikenal sebagai
“The Magic of Statistic”.
Dalam bab ini akan coba dijelaskan
apa yang dimaksud
dengan pendugaan statistik.
Dalam statistik terdapat dua nilai
pendugaan yaitu pendugaan titik
dan pendugaan
interval. Kedua
pendugaan tersebut memiliki karakteristik cara penghitungan yang berbeda.
3.1. Pendugaan Titik
Pendugaan dapat diartikan sebagai suatu proses statistik dengan
menggunakan data sampel untuk menduga
suatu parameter populasi yang
tidak diketahui. Pendugaan titik (point estimator) adalah pendugaan yang
terdiri atas satu nilai saja (satu titik) yang
digunakan untuk menduga
parameter populasi.
“Pendugaan statistik
adalah suatu nilai (suatu titik) yang digunakan untuk menduga paramater populasi.”
Dalam pendugaan
statistik terdapat dua jenis ukuran yaitu ukuran pemusatan data dan ukuran penyebaran data. Ukuran pemusatan
data terdapat tiga macam yaitu rata-
rata hitung (mean), median,
dan modus. Sedangkan ukuran
penyebaran data dibedakan
menjadi jarak (range), deviasi rata-rata, varians, dan standar
deviasi.
A. Ukuran Pemusatan
• Rata-rata Hitung (Mean)
Rata-rata hitung merupakan nilai penjumlahan dari semua nilai data yang dibagi dengan jumlah data. Rata-rata hitung
merupakan data yang menunjukkan
pusat dari nilai
data dan biasanya digunakan untuk
mewakili dari keterpusatan data.
Penggunaan rata-rata hitung cocok digunakan
untuk data yang nilainya tidak memiliki
pencilan-pencilan yang nilainya ekstrem atau dengan kata lain data tidak terlalu
menyebar. Rata-rata hitung
dapat dihitung dengan
rumus:
Rata-rata hitung
Populasi:
Di mana:
m : Rata-rata hitung
populasi
X N
X : Nilai data yang berada dalam
populasi
N : Jumlah total
populasi
Rata-rata hitung Sampel:
X : Rata-rata hitung
sampel
X X
n
X : Nilai data yang berada dalam
populasi n : Jumlah total sampel
• Median
Median merupakan salah
satu ukuran pemusatan data yang nilainya berada di tengah- tengah data setelah data tersebut diurutkan. Ukuran Median ini cocok digunakan ketika
sebaran data
tinggi atau terdapat
beberapa pencilan yang
nilainya sangat jomplang
(ekstrem). Penggunaan rata-rata
hitung pada data yang mengandung nilai ekstrem akan membiaskan hasil ukuran pemusatan. Jika terdapat nilai ekstrem ke bawah maka ukuran
pemusatan data akan bias ke bawah, begitupun sebaliknya.
Media dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
• Median Data tidak Berkelompok:
a) Letak median
= (n + 1)/2,
b) Data ganjil,
median terletak di tengah,
c) Median untuk
data genap adalah rata-rata dari dua data yang
t e r l e t a k d i
tengah.
• Median Data Berkelompok:
Di mana:
Md : Nilai Median
Md L n 2 CF i
2
L : Batas
bawah atau tepi kelas
di mana median
berada n : Jumlah total
frekuensi
CF : Frekuensi
kumulatif sebelum
kelas median berada f : Frekuensi
di mana kelas
median erada
i : Besarnya interval kelas
• Modus
Modus adalah suatu nilai pengamatan yang paling sering muncul.
Contoh kasus dari Modus adalah merek
mobil apa yang paling
banyak dibeli
oleh konsumen, berapa
tingkat inflasi bulanan yang paling
sering terjadi selama periode
2002-2017, dan tingkat pendidikan yang paling
banyak ditamatkan oleh angkatan
kerja Indonesia.
Nilai modus untuk data berkelompok dapat dihitung dengan rumus sebagia
berikut:
Mo L d1 i d1 d2
Di mana:
Mo : Nilai Modus
L : Batas
bawah atau tepi kelas
di mana modus
berada
d1 : Selisih frekuensi kelas
modus dengan kelas
sebelumnya d2 : Selisih frekuensi kelas
modus dengan kelas
sesudahnya
i : Besarnya interval kelas
B. Ukuran Penyebaran
• Jarak (Range)
Range merupakan ukuran
yang
paling sederhana dari ukuran penyebaran.
Ranger merupakan perbedaan (selisih) antara nilai
terbesar dengan nilai terkecil dalam suatu kelompok data baik data populasi atau sampel. Semakin kecil range maka menunjukkan kualitas data yang semakin baik karena data mendekati nilai
pusat dan kompak.
Nilai Range dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Range Nilai Terbesar Nilai Terkecil
• Deviasi Rata-Rata
Nilai range yang telah dibahas
sebelumnya merupakan data yang hanya didasarkan ada dua titik ekstrem yaitu nilai data tertinggi
dan nilai data terendah. Dengan kata lain nilai
Range tidak memerhitungkan
nilai data yang lain yang terdapat dalam sampel. Untuk menutupi kelemahan tersebut
maka dikembangkan ukuran
deviasi rata-rata.
Deviasi rata-rata mengukur besarnya variasi atau selisih dari setiap nilai
dalam populasi atau sampel dari rata-rata
hitungnya. Nilai deviasi rata-rata dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Di mana:
MD : Deviasi
rata-rata
MD
X X N
X : Nilai setiap
data pengamatan
X : Nilai rata-rata hitung dari seluruh nilai
pengamatan
N : Jumlah data atau pengamatan dalam
sampel/populasi
S : Lambang penjumlahan
|| : Lambang nilai
mutlak
• Varians dan Standar Deviasi
Walapun seperti
sama namun Varians dan Standar Deviasi
merupakan ukuran yang berbeda dengan Deviasi Rata-Rata. Jika pada Deviasi Rata-Rata mengabaikan tanda positif (+) dan negatif (–) dengan memberikan tanda mutlak,
maka pada Varians dan Standar Deviasi, deviasi data dikuadratkan sehingga
data yang bernilai negatif dengan sendirinya akan hilang
dan menjadi bilangan
positif.
“Varians dan Standar
Deviasi adalah sebuah ukuran penyebaran data yang menunjukkan
standar penyimpangan atau deviasi data terhadap nilai
rata-ratanya”
“Varians adalah rata-rata hitung deviasi kuadrat setiap data terhadap rata-rata hitungnya”
Varians dan Standar
Deviasi dapat dibedakan menjadi
varians dan standar
deviasi untuk data populasi
dan untuk data sampel. Rumus varians
dan standar deviasi untuk data populasi
dan sampel dapat
dilihat dalam persamaan di bawah ini:
• Varians Data Populasi
Di mana:
s2 : Varians populasi
2
|
X
N
X : Nilai
setiap data/pengamatan dalam
populasi
m : Nilai rata-rata hitung populasi
N : Jumlah total
data/pengamatan dalam populasi
S : Simbol
operasi penjumlahan
• Standar Deviasi Data Populasi
|
X
N
Standar deviasi merupakan akar dari Varians sehingga
semua variabel
yang terdapat
Standar Deviasi
sama dengan variabel yang ada dalam rumus Varians.
• Varians Data Sampel
Di mana:
s2 : Varians
sampel
s2
|
X
n 1
X : Nilai
setiap data/pengamatan dalam
populasi
m : Nilai rata-rata hitung populasi
n : Jumlah total
data/pengamatan dalam sampel
S : Simbol
operasi penjumlahan
• Standar Deviasi Data Sampel
|
s X
n 1
Sebagaimana halnya dalam standar
deviasi populasi, dalam standar deviasi sampel
juga merupakan akar dari Varians
sehingga semua variabel
yang terdapat Standar Deviasi
sampel sama dengan
variabel yang ada dalam rumus Varians
Sampel.
Contoh:
Diketahui harga saham Garuda Indonesia seperti dalam Tabel di bawah ini: (Data dapat diunduh dalam lampiran buku ini)
TABEL 3.1.
Harga Saham Garuda Indonesia Selama Tahun 2016
Tanggal
|
Harga Saham Garuda
|
12/30/2016
|
338
|
12/29/2016
|
346
|
12/28/2016
|
338
|
12/27/2016
|
338
|
12/26/2016
|
336
|
12/23/2016
|
336
|
12/22/2016
|
332
|
12/21/2016
|
340
|
12/20/2016
|
346
|
1/13/2016
|
311
|
1/12/2016
|
313
|
1/11/2016
|
314
|
1/8/2016
|
316
|
1/7/2016
|
317
|
1/6/2016
|
315
|
1/5/2016
|
310
|
1/4/2016
|
300
|
1/1/2016
|
309
|
Berapa nilai ukuran
pemusatan data dan penyebaran datanya?
Langkah-langkah operasional penghitungan pemusatan dan penyebaran data dengan menggunakan program SPSS adalah sebagai
berikut:
1. Masukkan data hasil pengamatan
ke dalam program SPSS seperti dalam gambar
di bawah ini
2. Klik Analyze, pilih Desciptive Statistics, kemudian pilih Frequencies. Sehingga muncul kota
dialog Frequencies seperti
dalam gambar di bawah ini. Kemudian pindahkan variabel harga_saham ke kolom Variable (s).
3. Setelah itu, klik tombol Statistics sehingga muncul kotak dialog Frequencies:
Statistics. Kemudian pilih Mean, Media, dan Mode pada kolom Central
Tendency. Pada
kolom Dispersion pilih Std. deviation,
Variance, Range,
dan S.E. mean. Kemudian
klik Continue.
4. Kemudian klik tombol Ok. SPSS viewer akan memunculkan tabel seperti terlihat dalam tabel di bawah ini.
|
No comments:
Post a Comment